PELAJARAN SEJATI TENTANG PELAYANAN


Memasuki awal Desember ini, banyak pelajaran berharga tentang pelayanan yang gua terima. Awalnya sih ok-ok aja. Rasanya senang aja bisa ikut terlibat langsung dalam satu bagian natal. Meskipun bagian itu kecil tapi itu sangat berharga, karena itu berarti keberadaan kita masih dibutuhkan oleh orang lain. Perasaan bahwa keberadaan kita ini dibutuhkan oleh orang lain, bukankah suatu hal yang penting. Gua  senang banget  kalau keberadaan gua diperlukan, namun yang di sebut pelayanan ternyata gak berhenti sampai di sini.
Bayangkan kalau keberadaan elo ternyata begitu penting bagi banyak orang???? Apa yang bakal elo rasakan atau terjadi ???

Inilah beberapa hal yang gua alami: 
1.      Jam latihan seringkali bentrok dengan jam kerja lo, atau kegiatan lo di luar gereja. Gua sendiri harus rela berlelah pulang pergi  grogol-cibubur untuk bisa ikut latihan. Nah, di sini perasaan lelah, kesal, malas, cemas (karena takut terlambat), dan lain sebagainya bisa aja muncul setiap saat diperjalanan. 
2.       Meskipun udah sampai di gereja dengan “keadaan tubuh yang utuh” bukan berarti emosi yang positif masih utuh. Pekerjaan belum selesai hanya dengan adanya tubuh kita di sana. Kita masih harus mengerjakan tanggung jawab yang udah dipercayakan oleh kita. Namun apakah kita bisa langsung mengerjakannya dengan BAIK?????

Untuk gua pribadi jawabannya tergantung. Terkandung dengan situasi dan kondisi saat itu. Namun percaya atau enggak…seringkali jawabannya mengarahkan kita pada posisi tidak menyenangkan.
Ini situasi yang gua alami: 
-         Lo udah capek-capek berjuang dari perjalanan yang jauh, tapi anggota yang lain ternyata belum datang. Rasanya mau teriak saat itu “ARGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHH”!!!!! he3 
-          Ketemu sama “jeng kelin” * jengkelin di sini bukan artis yang ituuuuu loh…he3. Tapi orang-orang yang elo gak suka, orang-orang yang kalau bisa berada min 10 meter dari elo. Waakkakaka. Gak usah ngobrol, lihat muka aja udah bikin mood yang capek makin capek. Dan coba bayangkan, kalau orang itu adalah pemimpin elo???? Whats????
Udah pasti usaha yang elo perlukan untuk menahan “lahar mendidih” di dalam diri lo pasti beribu-ribu kali lipat. 
-          Adanya perbedaan pandangan, sikap, prinsip dengan teman-teman terdekat lo sendiri. Asli dosis usaha untuk mengendalikan yang ini gak lebih rendah dibandung point sebelumnya.

3.       Semakin banyak orang yang membutuhkan elo, belum tentu semuanya dapat berjalan dengan lancar. Seringkali dalam satu waktu kita diminta bantuan oleh dua orang sekaligus bahkan lebih. Bukan hanya berbentrokkan masalah waktu, tapi coba bayangin kalau kedua orang pemimpin lo ini ternyata sebelumnya punya “sejarah perang dingin”…Wah, rasanya kalau  bisa nih badan dibelah, gua belah deh…
Soo gimana masih bisa melayani dengan sukacita kalau kaya gitu???? Rasanya gak kepikiran lagi tuh arti memberikan yang terbaik bagi Tuhan, kalau kondisi-kondisi kaya gitu udah. MUNCUL Bukan pelajaran berharga namanya kalau kita cuman belajar tentang hal-hal negative. Tapi pengalaman-pengalaman pribadi ini juga memberikan pelajaran yang positif: 

1.       “Bintang itu bertaburan di atas langit dan bukan di dasar tanah”… 

2.       “siapa mencari kesempurnaan sesungguhnya ia mendapat yang tidak sempurna. Namun siapa yang bersyukur akan ketidak sempurnaan, Allah memberikan sukacita kesempurnaan” 

3.       “susu yang asam bukanlah susu yang baik” 

4.       “percaya atau tidak,,,,,tapi Dia adalah Raja yang ikut bekerja bersama tukang kebunnya” 

5.       “Setiap pelayan sejatinya di tutupi sinar kemuliannya, hingga sinar kegelapan tidak akan pernah membuat mereka takut”

By
a_y

121210

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pandora

the winner or the loser

Aku Adalah Nazaret