I'm the Winner too...
Kala ku lihat piala yang mereka angkat Tak dapat kulepas pandanganku dari piala tersebut. Saat ku lihat medali yang tergantung indah di leher mereka Tak dapat kualihkan cahaya berkilau medali itu dari mataku Ketika ku lihat setiap nama dan keberhasilan yang terukir indah dalam piagam yang mereka genggam Tak dapat kuhentikan debaran jantungku yang berdetak keras karena rasa amarah kekecewaan. Lalu ku lihat tangan kananku, tak kudapati piala disana. Ketika ku tengok tangan kiriku, tak kudapati piagam penghargaan di sana. Kuangkat kedua tanganku, dan kupegang dadaku, tak kusentuh medali berkilau di sana. Aku berteriak sekencang mungkin kepada Sang Penyelenggara Pertandingan Kehidupan. Mengapa, mengapa, mengapa Tak Kau ijinkan aku memiliki salah satu diantaranya? Bukankah aku dan mereka mengawali titik yang sama? Bukankah aku berlari lebih cepat dari mereka? Bahkan aku masih melihat mereka berada beberapa langkah dibelakangku. Namun, mengapa Kau bukakan jalan, sehingga mere...